Umratul Qadha, antara Kesabaran dan Umrah Yang Menggentarkan Musuh

Kajian Muslimah. Ust. DR. Aminullah, MA
Sebelum memasuki uraian tentang umratul qadha’ yaitu umrah pengganti. Kita mesti mengetahui tentang perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian Hudaibiyah adalah perjanjian antara Kaum Muslimin Madinah, dalam hal ini dipimpin oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dengan kaum musyrikin Mekkah. Ini terjadi pada pada bulan Dzulqa’dah tahun ke-6 setelah beliau hijrah dari Mekah ke Madinah. Perjanjian ini terjadi di Lembah Hudaibiyah, berada di pinggiran Kota Mekah.

Baca lebih lanjut

Perang Khandaq

Menurut pendapat jumhur Ulama, perang Khandaq terjadi pada bulan Syawwal tahun lima hijriyah dan sebagian Ulama yang lain menyebutkan bahwa peperangan ini berkecamuk pada bulan Syawwal tahun keempat hijriyah. Al-Baihaqi memandang bahwa pada dasarnya kedua pendapat ini tidak beda. Karena yang berpendapat perang ini terjadi pada tahun ke-4 maksudnya empat tahun setelah Rasûlullâh hijrah ke Madinah dan sebelum tahun ke-5 berakhir.[1] .Sedangkan persiapan perang Khandaq di mulai sejak bulan Puasa Ramadhan tahun 5 H.

PEMICU PERANG[2] :
Pemicu perang Khandaq ini dendam lama orang-orang Yahudi yang di usir oleh Rasûlullâh dari Madinah dalam perang Bani Nadhir. Mereka diusir karena mereka menghianati perjanjian yang dibuat dengan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan mereka ( Yahudi Bani Nadhir) melakukan persekongkolan jahat hendak membunuh Rasulullah. Baca lebih lanjut

Lima Ciri Manusia Bertakwa

Ibadah puasa yang saat ini kita jalani sebagaimana diperitahkan  oleh Allah SWT didalam firman-Nya QS al-Baqarah ayat 183, yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”

Firman Allah tersebut terkandung makna bahwa ibadah puasa itu esensinya adalah membentuk segepap pribadi muslim yg beriman dan bertaqwa. Betapa pentingnya nilai taqwa, dan taqwa  merupakan bekal yang terbaik dalam menjalani kehidupan di dunia dan betapa tingginya derajat taqwa. Manusia yang paling mulia derajatnya di sisi Allah SWT adalah orang yang paling taqwa di antara mereka.

Baca lebih lanjut

Turunnya Wahyu Pertama dari Al Qur’an

1. Turunnya Al Qur’an Pertama kali / Turunnya Wahyu Pertama yakni surat Al Alaq ayat 1-5 Kepada Nabi Muhammad saw

Sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rasul, Muhammad saw sering menyendiri (beruzlah) di gua Hira. Bersemangat mencari Hakekat kebenaran di tengah hiruk-pikuk kejahiliahan (jaman kebodohan) yang melanda masyarakat Quraisy. Waktu itu dijaman jahiliyyah marak perilaku-perilaku menyimpang seperti : berhala dijadikan tuhan, bahkan makanan yang dijadikan berhala setelah disembah kemudian dimakan pula. Bayi-bayi wanita dikubur hidup-hidup, minum khamr, judi dan berbagai kenikmatan hidup yang menyesatkan seolah menjadi wabah yang hampir menyerang seluruh lini kehidupan masyarakat Qureisy kala itu. Baca lebih lanjut